Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Jumat, 19 September 2014

Bangsa Ini Mulai Memiskinkan Budayanya

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengahargai kebudayaan yang dibuat leluhurnya

Indonesia merupakan sebuah negara dan bangsa yang memiliki banyak kekayaan sebenarnya. Namun entah kenapa saat ini banyak sekali keputusan pemerintah yang beralasan pengiritan anggaran. Salah satu yang terbaru adalah Pembatsan BBM dan RUU Pilkada. Cukup tak habis pikir melihat masalah ini jika kita mengingat perkataan guru SD kita bahwa kita tinggal di negara yang memiliki banyak kekayaan sebenarnya.


Ini memang menjadi ironi kita. Namun sebenarnya ini adalah hal yang memang sengaja kita tanam dari dulu dan kita harus dapati hasilnya sekarang. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa  bangsa ini punya sebuah keakayaan yang tak banyak dimiliki bangsa lain. Yaitu kekayan budaya yang melimpah dari sabang sampai merauke.

Namun kadang terkadang kita tak sadar selalu mebalikan badan ketika berhadapan dengan masalah kebudayaan kita. Yang kita tahu bahwa saat ini semakin sedikit kesadaran bangsa kita tentang mempertahankan setiap kebudayaan yang kita miliki. Seharusnya tentu kita harus menempatkan kebudayaan sebagai sebuah pegangan jatidiri.

Sebagai ciri khas dan pembeda. . .

Namun seringkali kita tak sadar bahwa kita telah memiskinkan kebudayaan kita dengan menghindar dan menjauh karena alasan perkembangan jaman dan moderenisasi. Yang kita sering tidak pahami bahwa jepang bisa berkemabang sejauh ini adalah karena mereka mepertahankan nilai-nilai kebudayaan dalam proses mengembangkan diri.

Secara tak sadar kita lebih suka mendengar certa rakyat bangsa lain dibanding cerita rakyat kita. Yang kadang kala justru ceritanya sama cuman ciri khas kebudayaan nya sama. namun bangsa kita entah kenapa lebih tertarik dengan prodak kebudayaan lain.

Contoh lainnya adalah Silat sebagai warisan leluhur kita seringkali di anggap ketinggalan jaman dan tidak memberikan manfaat maksimal dalam pertahan diri. Padahal sebenarnya, saat ini dunia mulai melihat silat sebagai suatu hal yang menarik untuk dipelajari. Perkembangan diluar negeri cukup pesat, bahkan tetangga serumpun kita malaysia sudah beberapa langkah lebih depan dalam masalah pengembangan seni bela diri silat.

Itulah beberapa contoh singkat tentang ironi yang kita hadapi. semoga kedepan kesadaran kita bisa berubah bahwa mepelajari atau menykai budaya bangsa lain itu memang boleh kita ikuti namun pemahaman untuk menerapkan budaya bangsa tetap harus terus dipegang agar budaya bangsa menjadi jati diri setiap orang yang hidup ditah ini.



Dede Hikmat

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar